ICYS ( INTERNATIONAL CONFERENCE OF YOUNG SCIENTISTS )

ICYS adalah lomba penelitian ilmiah remaja bergengsi tingkat dunia di bidang ilmu fisika, metematika, komputer, dan ekologi. ICYS ini adalah tingkat lanjutan dari lomba karya ilmiah remaja. Karya-karya terbaik siswa di SMU akan diseleksi dan kemudian akan diikutkan dalam lomba karya ilmiah tingkat nasional yaitu OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Nasional) , dari pemenang OPSI inilah kemudian dikutkan dalam ICYS, Lomba karya ilmiah setingkat dunia, bersaing dengan berbagai Negara.

Indonesia sendiri pertama kali mengikuti ICYS pada tahun 2005 di Katowice, Polandia dan disini kita hanya meraih satu medali perunggu di bidang fisika. Kemudian pada tahun 2006 di Stuttgart, Jerman, Tim kita meraih dua perunggu dan lagi-lagi dalam bidang penelitian fisika. Tahun 2007, di Saint-Petersburg, Rusia, tim Indonesia mulai meningkat dengan meraih satu medali perak di bidang fisika. Terus di Tahun 2008 di Chenivtsky, Ukraina, Tim Indonesia mulai makin meningkat lagi dengan meraih satu medali perak dan perunggu di bidang Ekologi, dua medali perunggu di bidang Fisika, dan juga meraih special award sebagai Best Performance di bidang bidang Fisika, Teaching in Physics di bidang Fisika, Most Creative Research di bidang Komputer dan Best Research di bidang Matematika.

Dan pada tahun 2009, ICYS ke 16 di Pszczyna, Polandia, tim Indonesia meraih juara umum dengan menggondol 6 medali emas (2 di bidang Fisika, 1 di Bidang Computer Sciences dan 3 di bidang Ekologi), 1 perak (Bidang Ekologi), dan 3 perunggu (2 di bidang Ekologi dan 1 bidang Matematika). Dan di ICYS ke-16 ini peringkat selanjutnya di raih oleh Tim jerman dengan meraih 3 medali emas, 4 medali perak, dan 2 perunggu. Tim Belanda dengan 3 Medali emas, 1 Perak, dan 2 perunggu. Disusul oleh Tim Amerika Serikat dengan cukup 3 medali emas . Dan Tim Rusia dan Tim Polandia dengan perolehan masing-masing 2 medali emas .

Prestasi pelajar Indonesia dalam ICYS yang melombakan penelitian siswa SMA bidang ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi pada tahun 2010 cukup membanggakan. Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia Ke-17 atau 17th International Conference of Young Scientists (ICYS) yang berlangsung di Denpasar Bali 12-17 April 2010.

Presiden ICYS Zsuzsanna Rajkovits bahkan mengatakan, baru kali ini penyelenggaraan ICYS dilaksanakan di luar Eropa. Indonesia terpilih sebagai negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan ICYS, yang awalnya digagas Eotvos Loran University Budapest, Hongaria dan Belarusia State University Minks, Belarus. Pada penyelenggaraan kali ini, pesertanya berasal dari 13 negara, yakni Belarus, Brasil, Kroasia, Jerman, Georgia, Hongaria, Indonesia, Belanda, Polandia, Romania, Rusia, Turki, dan Ukraina. Adapun enam negara lainnya mengikuti sebagai pengamat, yakni Iran, Inggris, Thailand, Nigeria, Laos, dan Kamboja.

Pelajar yang ikut dalam ICYS akan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri dalam bahasa Inggris selama 15-30 menit. Peserta yang mewakili tiap negara itu terpilih melalui seleksi ketat di negaranya dalam lomba penelitian berskala nasional. Penelitian itu nanti disajikan dalam ajang ICYS. Indonesia sendiri mengirimkan 12 pelajar SMA. Mereka dipilih dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).

Tim Indonesia yang berkompetisi pada semua bidang lomba, yakni Ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi meraih 7 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu. Sebagaimana disiarkan Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Jumat (16/4), prestasi ini mengulang kesuksesan Indonesia pada ajang yang sama tahun 2009 lalu di Pszcyna, Polandia.

Tujuh medali emas tersebut masing-masing diraih Florencia V.Vaniara/Evelyn L.Wibowo dengan judul penelitian “Effect of Stem Cell and Mangosteen Peel Extact on Abnormal Cells”. Lalu, Muhammad Kautsar/Dian Sartika Sari/Dhicha Putri Maharani/Hidayu Permata Hardi dengan judul “Sweitenia Oil: The Use of Mahagony Seed os Bio-Oil Alternative and The Use of Production Waste as Electris Mosquito Repellent”, Oki Novendra dengan penelitian berjudul “Mathematical Explaination on the Death of Michael Jackson”.

Kemudian, Dwiky Rendra Graha Subekti dengan judul penelitian “Big Match: ‘ Suka Kelor’ Caramel vs Malnutrition”, Sonny Lazuardi Hermawan dengan judul “Portable Protection Everywhere”, Miftah Yama Fauzan dengan judul “Development of Smart Electric Gun with Adaptive Bullet Speed”, dan Andreas Widy Purnomo/Aldo Vitus Wirawan dengan juudl penelitian “Green Energy Source: Centripetal Water Turbine”.

Sedangkan medali perak diraih oleh Aria Dhanang Dewangga dan medali perunggu masing-masing diraih oleh Dita Nurtjahya, Fauqia Tambunan/Bening Embun Pagi/Alan Suherman, dan Rizal Panji Islami/Fahmi Maulana Ainul Yakin/Ikhsan Britama.

Tim Indonesia juga meraih best performance atas nama Dwiky Rendra Graha Subekti untuk bidang Environmental Sciences dan Ilham Naharudinsya/Ardelia Djati Safira/Satria Putra Adhitama untuk bidang Basic Mathematics.

Adapun peringkat kedua diraih oleh tim Jerman dengan 2 medali emas, 1 medali perak, dan 4 medali perunggu, sedangkan peringkat ketiga diraih oleh tim Rusia dengan 2 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu. Peringkat berikutnya berturut-turut ditempati Belanda, Belarusia, dan Polandia masing-masing meraih satu medali emas.

Comments